Selasa

Pandemi Corona Belum Berakhir

 Varian Delta adalah sebuah versi dari SARS-CoV-2, virus penyebab #COVID19. Diketahui, varian tersebut lebih menular daripada virus yang asli, yakni varian Alpha.

Simak fakta-fakta lainnya tentang varian Delta dibawah ini dari DW Indonesia via dwnews.

Meskipun makin banyak vaksin didistribusikan, varian baru virus corona memicu kekhawatiran.

Apa itu varian Delta?

Ini adalah sebuah versi dari Sars-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Pada akhirnya silih masalah teratasi

Terima kasih sudah memaksa lemahku untuk belajar, sekarang keras di kepala, hati, dan jiwa berfungsi sebagaimana mestinya. arian ini pertama kali ditemukan di India akhir tahun 2020. 

Seberapa bahaya varian Delta?

Virusnya mengandung mutasi gen yang membuatnya menjadi 50-60 persen lebih menular dibanding varian Alpha.

Orang yang terkena inveksi varian Delta kemungkinannya sekitar dua kali lipat harus dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan mereka yang terinveksi Alpha.

Seberapa cepat penularannya?

Di inggris, 94% kasus baru disebabkan varian Delta, di Jerman diyakini berkontribusi pada lebih 50% kasus aktif. Bahkan 90% kasus di Rusia, yang melaporkan lebih dari 20.000 infeksi baru dalam satu hari. Di Asia Tenggara, varian Delta dituding jadi penyebab naik drastisnya kasus Covid-19. Sama seperti di Afrika, yang sedang mengalami gelombang ketiga. Kebanyakan negara di benua itu hanya memvaksinasi kurang dari 5% populasi mereka.

Apakah Vaksin dapat melindungi?

Tidak ada vaksin yang bisa sepenuhnya melindungi dari varian Covid-19 apapun. Tetapi penelitian menyimpulkan dua dosis vaksin sangat efektif mencegah pasien dirawat di rumah sakit. 96% efektifitas untuk BioNTech-Pfizer dan 92% efektifitas untuk AstraZenica. Tapi di kawasan tanpa persediaan vaksin yang memadai, khususnya di Afrika para ahli khawatir varian ini berdampak mengerikan.

Akankah kita menghadapi pembatasan baru?

Hal ini sangat besar kemungkinannya. Beberapa negara Eropa telah mengeluarkan pembatasan perjalanan baru sebagai tanggapan atas penyebaran varian Delta. Otoritas Uni Eropa mengatakan, varian Delta bisa menjadi penyebab sebagian besar infeksi baru pada akhir musim panas di Eropa.