Selasa

Arane Wektu Dina, Sasi Tahun lan Pasaran

 Kagem pengenget-enget kula aturaken sebatan wulan lan dinten Jawi, piyantun Jawi sampun ngantos ninggalaken Jawinipun.


A. Wulan utawi Sasi:

1. Wadana (Januari)

2. Wijangga (Februari)

3. Wiyana (Maret)

4. Widada (April)

5. Widarpa (Mei)

6. Wilapa (Juni)

7. Wahana (Juli)

8. Wanana (Agustus)

9. Wurana (September)

10. Wujana (Oktober)

11. Wujala (Nopember)

12. Warana (Desember)


B. Dinten:

1. Radite (Ahad)

2. Soma (Senin)

3. Hanggara (Selasa)

4. Buda (Rabu)

5. Respati (Kamis)

6. Sukra (Jumat)

7. Tumpak (Sabtu)


Neptunipun dinten:

1. Ahad     : 5 

2. Senin    : 4 

3. Selasa   : 3 

4. Rabu      : 7 

5. Kamis     : 8 

6. Jum'at   : 6 

7. Sabtu     : 9


C. PEKENAN/WETON*

1. Pon      =  *Palguna*

2. Wage   =  Cemengan. 

3. Kliwon =  Kasih

4. Legi     =  Manis 

5. Pahing = *Jenar*

D. Neptu Weton:

1. Pahing : 9 

2. Pon       : 7 

3. Wage    : 4 

4. Kliwon  : 8 

5. Legi       : 5

E. Arane Wuku

Sawuku umure seminggu, cacahe Wuku ana 30, yaiku :

1. Wuku Shinta

2. Wuku Landhep

3. Wuku Wukir

4. Wuku Kuranthil

5. Wuku Tolu

6. Wuku Gumbreng

7. Wuku Warigalit

8. Wuku Warigagung

9. Wuku Julungwangi

10. Wuku Sungsang

11. Wuku Galungan

12. Wuku Kuningan

13. Wuku Langkir

14. Wuku Arandhasiya

15. Wuku Julungpujut

16. Wuku Pahang

17. Wuku Kuruwelut

18. Wuku Marakeh

19. Wuku Tambir

20. Wuku Medhangkungan

21. Wuku Maktal

22. Wuku Wuye

23. Wuku Manakil

24. Wuku Prangbabat

25. Wuku Bala

26. Wuku Wungu

27. Wuku Wayang

28. Wuku Kulawu

29. Wuku Dhukut

30. Wuku Watugunung


F. Arane Sasi Masehi:

Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember, Desember

G. Arane Sasi Jawa lan Sasi Arab

Sura : Muharam 

Sapar : Syafar 

Mulud : Rabiul awal 

Bakdamulud : Rabiul akhir 

Jumadilawal : Jumadil ula 

Jumadilakhir : Jumadiltsani 

Rejeb : Rajab 

Ruwah : Sya’ban 

Pasa : Ramadhan 

Sawal : Syawal 

Dulkaidah/sela/apit : Zulkaidah 

Besar : Zulhijah 

H. Arane Taun

Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, Jinakir

I. Arane Windu

Adi, Kuntara, Sangara, Sancaya

J. Arane Wilangan

Siji       = Eka

Loro     = Dwi

Telu      = Tri

Papat    = Catur

Lima      = Panca

Nem       = Sad

Pitu       = Sapta

Wolu      = Asta

Sanga    = Nawa

Sepuluh = Dasa

Satus    = Sata

Sewu     = Sasra

Sepuluh ewu = Saleksa

Satus ewu = Sakethi

Sayuta = Sayuta

K. Arane Wayah

Jam 03:00 : Wayah Fajar Sidik (Bang-Bang Wetan)

Jam 04:00 : Wayah Bedhug Subuh

Jam 05:00 : Wayah Saput Lemah

Jam 06:00 : Wayah Byar

Jam 09:00 : Wayah Tengange

Jam 10:00 : Wayah Wisan Gawe

Jam 12:00 : Wayah Bedhug

Jam 13:00 : Wayah Luhur

Jam 15:00 : Wayah Lingsir Kulon

Jam 16:00 : Wayah Asar

Jam 17:00 : Wayah Tunggang Gunung

Jam 17:30 : Wayah Tribalayu

Jam 18:30 : Wayah Surub/Candrikala

Jam 19:00 : Wayah Bakda Magrib

Jam 19:30 : Wayah Isya’

Jam 20:00 : Wayah Bakda Isya’

Jam 21:00 : Wayah Sirep Bocah

Jam 23:00 : Wayah Sirep Wong

Jam 24:00 : Wayah Tengah Wengi

Jam 01.00 : Wayah Lingsir Wengi

L. Arane Kiblat

Lor = Uttara

Kidul = Daksina

Wetan = Purwa

Kulon = Pracima

 

Mugi-mugi migunani, sinambi nguri-uri budhaya adiluhung kita, menawi kirang utawi lepat nyuwun koreksi, Matur nuwun

Monggo di renungaken.. lan di mengerti artinipun.

Hati-hati Menulis ARAB

 Khusnul = dihinakan

Husnul  =  dimuliakan


CARA MENULIS YG BENAR YAITU : 

⭐ AAMIIN*

⭐ IN SYAA ALLAH*

⭐ HUSNUL KHOTIMAH*

❣️ Dalam bahasa Arab ada 4 kata amin yg berbeda makna :

- Amin    = Aman

- Aamin* = Meminta perlindungan

- Amiin   = Jujur

- Aamiin = Ya Allah, kabulkanlah do'a kami

❣️ Kita seharusnya tidak menulis : 

Insya Allah = Menciptakan Allah ( naudzubillah )

Tapi pastikan kita menulis : 

In Syaa Allah  = dengan izin Allah

❣️Assalamualaikum* jgn disingkat, karena...

1. As = Orang bodoh @ keledai

2. Ass  = Pantat @ bontot

3. Askum = Celakalah kamu

4. Assamu     = Racun

5. Samlekum = Matilah kamu

6. Mikum = dari bahasa Ibrani, Mari Bercinta.

1⃣ Salam pendek ~"Assalamualaikum". 

~ Dengan 10 kebaikan.

2⃣ Salam sedang

~ "Assalamualaikum warahmatullah".

~ Dengan 20 kebaikan.

3⃣ Salam panjang

~ "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh". 

~ Dengan 30 kebaikan sempurna.

Jangan tulis

~KHUSNUL KHOTIMAH~

(mati dlm keadaan dihinakan.)

 Yang benar

HUSNUL KHOTIMAH

(mati dlm keadaan baik) 


SHARE JIKA INGIN YANG LAIN DAPAT MANFAAT.


‎ﻣَﻦْ ﺩَﻝَّ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﻴْﺮٍ ﻓَﻠَﻪُ ﻣِﺜْﻞُ ﺃَﺟْﺮِ ﻓَﺎﻋِﻠِﻪِ


❣️ Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala seperti org yg melakukannya. ❣️

(HR. Muslim 3509.) 


Wallahu a'lam bishawab

Semoga bermanfaat

Cara Menulis Bahasa Jawa Yang Baik dan Benar

 Menulis bahasa Jawa dengan hurup Latin.

“Bojoku loro”…….

Hah…. !? Sampeyan rabi maneh  ya ?....

“Anakku untune sing  loro“

Hah..? anakmu rak wis gedhe-gedhe to..? kok untune lagi loro…?

Menulis bahasa Jawa, mungkin tidak diajarkan di sekolah ya…? Sehingga sering kali terjadi cara menulis bahasa/kata-kata Jawa dengan tidak pas, termasuk teks-teks yang ada dalam CD-VCD lagu-lagu Jawa, SMS, Koment di FB seperti contoh di atas dsb…. Bahkan termasuk kesalahan dilakukan oleh orang Jawa yang berlatar belakang pendidikan lumayan….. (maaf…).. untungnya skripsi tidak ditulis dengan bahasa Jawa…. He..he..

Kesalahan paling menonjol dan mengganggu utk yang biasa dan tahu menulis dan membaca bahasa Jawa, yaitu pada penggunaan huruf vokal atau huruf hidup : a-i-u-e-o

Contoh lain: 

Ada yg menulis “Mator nuwon”  seharusnya “maturnuwun”

“Sikelku loro keno eri” (maksudnya “kakiku sakit kena duri”) sharusnya ditulis “Sikilku lara kena eri.”

Lalu bagaimana patokannya….?

Bahwa paling tidak ada dua cara membaca vokal  Jawa: “jejeg” dan “miring”  ada yg 3 sbb: 

Huruf  A 

A jejeg   dibaca seperti a pada kata “draw” dibaca/diucapkan seperti “o” pada kata “kotor” maka kata “sakit” dalam bahasa Jawa ditulis “ lara”, pakai A jejeg, bukan “loro” karena kalau ditulis begitu artinya menjadi “dua” (angka 2), “iya” bukan iyo, “jarwa” bukan jarwo, “isa” bukan iso, neng “Jawa “ bukan neng Jowo, sega bukan sego, swarga, rumangsa dst

“Hargo”,… nama saya.. sebagai kosa kata Jawa seharusnya ditulis “Harga” (pakai “a”),.. tetapi karena di Akte kelahiran dan dokumen penting lain (ijzah dsb) sudah terlanjur di tulis dengan “o”, apa boleh buat,.. selanjutnya tetap dengan “o”….

Mungkin begitu juga dengan nama “ Ribut Sudjarwo”,  seharusnya  Ribut Sudjarwa,  dll

A miring,  dibaca a seperti kata “art”, sperti membaca a pada umumnya dalam bahasa Indonesia: “pasar, cacar, sabar” dst.

Bagaimana membedakan  antar “A jejeg” dengan “O miring” ?

Simbah saya pernah member  pathokan sederhana, katanya: “Coba kamu tambahi kata itu dengan imbuhan/akhiran “ne”atau “e” (“nya” dlm bhs Indonesia..), kalau  berubah suaranya menjad “A miring”, berarti harus ditulis dengan huruf A.”

Contoh:  

ü  sego (seharusnya “sega”) bila ditambah akhiran “ne” akan berbunyi “segane”, misalnya : “ Iki segane sapa…?”,  Nah berarti “sego” seharusnya ditulis dengan “sega”,

ü  “rumongso” kalau ditambah “ne”, menjadi “rumangsane”, maka “rumongso” yang benar ditulis “rumangsa” pakai huruh a, membacanya tetap “rumongso”

ü  “lodhong” (toples) bila ditambah dengan akhiran “e” tetap berbunyi  o = lodhonge… berarti memang benar ditulis dengan “o” = lodhong…

Jadi kalau suara/vocal “o” berubah jadi “a”, berarti menulisnya memang harus pakai huruf “a”, meskipun suaranya “O”….  gampang to..?

ü  “golong” kalau ditambah”ne” akan menjadi “golongane”, maka “golong” benar ditulis dengan “o”… 

ü  Cobalah dengan kata “bolong”……., “barong”, ….. dst

Huruf I

I  jejeg    I pada  kata “pipi”  à pipi, sisi, pari, ali-ali dst

I  miring, seperti pada kata “bermain”, “Sukimin”,  maka penulisan yang benar mestinya : sikil bukan sikel, Sukimin bukan Sukimen  dst.

Huruf U

U  jejeg   U pada kata  “dulu”  à suku, alu, asu, turu, ibu

U  Miring   U pada  kata “subuh” , membacanya seperti “O” seperti pada kata “jago”  . Bahasa jawa : “tumut”  bukan tumot, “sesuk”, bukan sesok , “ngawur” bukan ngawor, kalau ngawor artinya sudah lain lagi, yaitu menjadi satu tempat/campur dari kata ”awor”

Huruf  E ( nah huruf vocal e ada 3 jenis nih…)

E  Pepet   e pada  kata “dekat” à pelem, cangkem, gurem, seneng , dst

E  Jejeg   e pada kata “enak”  à sate, piye/kepriye, kere, sae, sare, dst

E  Miring  e pada kata “end”   à yen, ben, biyen, sareh, sindhen, dst

Huruf O

O  jejeg   o pada kata “roda”  à coro, loro (angka 2), jero

O Miring  o pada kata “bodoh”  à golong, borong,   “loro” bukan utk menulis “lara” dalam arti sakit.

Tentu masih banyak paugeran/patokan lain,  namun yang paling menonjol dan keliru adalah ttg aturan tsb di atas.

Semoga bermanfaat.

Oleh Argo Pramudya pada Selasa, 17 Juli 2012 pukul 22.12

Bukan Ahli Bahasa Jawa, hanya belajar dirumah dari simbah dan bapa-ibu.

Pandemi Corona Belum Berakhir

 Varian Delta adalah sebuah versi dari SARS-CoV-2, virus penyebab #COVID19. Diketahui, varian tersebut lebih menular daripada virus yang asli, yakni varian Alpha.

Simak fakta-fakta lainnya tentang varian Delta dibawah ini dari DW Indonesia via dwnews.

Meskipun makin banyak vaksin didistribusikan, varian baru virus corona memicu kekhawatiran.

Apa itu varian Delta?

Ini adalah sebuah versi dari Sars-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Pada akhirnya silih masalah teratasi

Terima kasih sudah memaksa lemahku untuk belajar, sekarang keras di kepala, hati, dan jiwa berfungsi sebagaimana mestinya. arian ini pertama kali ditemukan di India akhir tahun 2020. 

Seberapa bahaya varian Delta?

Virusnya mengandung mutasi gen yang membuatnya menjadi 50-60 persen lebih menular dibanding varian Alpha.

Orang yang terkena inveksi varian Delta kemungkinannya sekitar dua kali lipat harus dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan mereka yang terinveksi Alpha.

Seberapa cepat penularannya?

Di inggris, 94% kasus baru disebabkan varian Delta, di Jerman diyakini berkontribusi pada lebih 50% kasus aktif. Bahkan 90% kasus di Rusia, yang melaporkan lebih dari 20.000 infeksi baru dalam satu hari. Di Asia Tenggara, varian Delta dituding jadi penyebab naik drastisnya kasus Covid-19. Sama seperti di Afrika, yang sedang mengalami gelombang ketiga. Kebanyakan negara di benua itu hanya memvaksinasi kurang dari 5% populasi mereka.

Apakah Vaksin dapat melindungi?

Tidak ada vaksin yang bisa sepenuhnya melindungi dari varian Covid-19 apapun. Tetapi penelitian menyimpulkan dua dosis vaksin sangat efektif mencegah pasien dirawat di rumah sakit. 96% efektifitas untuk BioNTech-Pfizer dan 92% efektifitas untuk AstraZenica. Tapi di kawasan tanpa persediaan vaksin yang memadai, khususnya di Afrika para ahli khawatir varian ini berdampak mengerikan.

Akankah kita menghadapi pembatasan baru?

Hal ini sangat besar kemungkinannya. Beberapa negara Eropa telah mengeluarkan pembatasan perjalanan baru sebagai tanggapan atas penyebaran varian Delta. Otoritas Uni Eropa mengatakan, varian Delta bisa menjadi penyebab sebagian besar infeksi baru pada akhir musim panas di Eropa.